Senin, 25 Februari 2008

DANA

IX. D A N A

1. Pendahuluan
1) Perbuatan yang paling mudah dilakukan
2) Orang miskin justru harus banyak berdana
2. Pengertian berdana
1) Umum
2) Menurut pandangan agama Buddha
3. Bentuk-bentuk dana
1) Amisa Dana
2) Dhamma Dana
3) Abhaya Dana
4) Paricaya Dana
4. Kualitas dana
A. Ditinjau dari manfaat
1) Pemberian kecil manfaat kecil
2) Pemberian kecil manfaat besar
3) Pemberian besar manfaat kecil
4) Pemberian besar manfaat besar
B. Ditinjau dari kehendak
1) Kehendak sebelum berdana
2) Kehendak sewaktu berdana
3) Kehendak setelah berdana
C. Ditinjau dari barang yang didanakan
1) Berdana barang yang sudah buruk yang diri sendiri sudah tidak mau memakai-nya lagi
2) Berdana barang yang baik sebaik diri sendiri memakainya
3) Berdana barang yang lebih baik daripada yang dipakai sendiri
D. Ditinjau dari motif / tujuan
1) Hina Dana
2) Majjhima Dana
3) Panita Dana
E. Ditinjau dari kemurnian pemberi dan penerima dana
1) Kemurnian pemberi bukan kemurnian penerima
2) Kemurnian penerima bukan kemurnian pemberi
3) Tidak murni pemberi dan penerima
4) Kemurnian pemberi dan penerima
F. Ditinjau dari yang patut menerima dana
1) Menurut Dakkhinavibhavga Sutta, Majjhima Nikaya
Ada 14 macam persembahan yang ditujukan kepada pribadi tertentu (Patipugga-la Dana), yaitu :
a. Sammasambuddha
b. Pacceka Buddha
c. Arahat (Arahatta Phala)
d. Mereka yang berpraktek untuk meraih kearahatan (Arahatta Magga)
e. Anagami (Anagami Phala)
f. Mereka yang berpraktek untuk meraih keanagamian (Anagami Magga)
g. Sakadagami Phala
h. Mereka yang berpraktek untuk meraih kesakadagamian (Sakadagami Magga)
i. Sotapanna (Sotapatti Phala)
j. Mereka yang berpraktek untuk meraih kesotapanaan (Sotapatti Magga)
k. Orang non-Buddhis yang telah melenyapkan nafsunya (orang yang memiliki Jhana)
l. Orang biasa (awam) yang bermoral (yang mempunyai kesilaan)
m. Orang biasa (awam) yang tidak bermoral (yang jelek kesilaannya)
n. Binatang / hewan
2) Sangha yang merupakan lapangan menanam jasa
a. Sangha bhikkhu dan Sangha bhikkhuni saat Sang Buddha (Sammasambud-dha) sebagai pimpinan Savgha
b. Sangha bhikkhu dan Sanha bhikkhuni sesudah Sang Buddha parinibbana
c. Sangha bhikkhu saja
d. Sangha bhikkhuni saja
e. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dan bhikkhuni dalam jumlah terbatas (sejumlah bhikkhu dan bhikkhuni dari Sangha)
f. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dalam jumlah terbatas (beberapa bhik-khu yang disediakan oleh Sangha)
g. Sangha yang terdiri dari para bhikkhuni dalam jumlah terbatas (beberapa bhik-khuni yang disediakan oleh Sangha)
3) Obyek-obyek yang secara umum memang patut menerima dana
a. Dana yang diberikan kepada orang yang melaksanakan Sila, seperti misalnya para bhikkhu Sangha sekarang ini. Hal ini juga berarti berdana kepada Sangha
b. Dana yang diberikan kepada orang tua (ayah dan ibu)
c. Dana yang diberikan kepada orang yang belum berpenghasilan, misalnya me-reka yang belum mempunyai pekerjaan lalu kita sokong untuk sementara
d. Dana yang diberikan kepada mereka yang memang sedang membutuhkan bantuan, misalnya kepada mereka yang sedang terkena musibah, dan seba-gainya.
5. Cara-cara berdana
Berdana sama dengan menanam pohon yang secara tepat kita harus juga memilih la-han, bibit, dan waktu penanaman serta pemeliharaan. Tetapi bukanlah berarti di dalam berdana ini kita semata-mata hanya mengharapkan adanya hasil yang besar. Bukan itu maksudnya. Dalam hal ini kita hanya berusaha untuk melakukan cara-cara berdana yang paling baik. Nah, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman (dana) kita ini antara lain sebagai berikut :
1) Umum
a. Apa yang kita danakan hendaknya hasil yang kita peroleh dengan cara-cara yang sesuai dengan Dhamma.
b. Dana diberikan kepada orang yang layak menerima.
c. Sebelum diserahkan, dana telah dipersiapkan dan direncanakan dengan pikiran yang baik.
d. Pada waktu diserahkan disertai dengan pikiran ikhlas, rela, dan penuh kebaha-giaan serta tanpa ikatan.
e. Sesudah diserahkan, pada saat-saat selanjutnya pikiran-pikiran baik tersebut te-tap dipelihara dengan cara :
- Merenungkan bahwa dengan berbuat bajik ini semoga sanak keluarga yang te-lah tiada juga ikut bergembira dan dapat pula menikmatinya.
- Tidak lagi menganggap bahwa barang tersebut masih milik kita dan merelakan dengan tulus pada si penerima untuk menggunakannya. Hindarkan diri kita da-ri sikap egois yang selalu menganggap barang itu adalah pemberian kita. Ini merupakan jalan untuk mempraktekkan ajaran Anatta, praktek ‘pasrah’, ‘sume-leh’, dan tidak terikat (melepas).
- Tidak meremehkan kepada siapapun dengan membanggakan apa yang telah kita perbuat. Orang lain boleh membanggakan kebajikan kita, namun hendak-nya dijaga batin atau pikiran kita dari kekotoran batin tersebut.
- Tidak memberikan syarat-syarat yang mengikat yang dibebankan pada peneri-ma dana sehingga ia tidak bebas memanfaatkannya. Ini terjadi karena ketidak-ikhlasan kita kepada orang yang menerima dana. Kita boleh berdana dengan mengatakan maksud penggunaannya, tetapi bukan merupakan syarat yang mengikat. Misalnya kita berdana untuk membangun kuti, tetapi kurang layak kalau kita berdana membangun kuti dengan syarat ini dan itu bagi yang me-nempatinya.
2) Sappurisa Dana 8
Artinya 8 (delapan) macam cara berdana dari orang yang baik.
a. Sucim-deti : berdana sesuatu yang bersih (halal).
b. Panitam-deti : berdana sesuatu yang baik (masih bermanfaat).
c. Kalena-deti : berdana sesuatu yang tepat untuk kondisinya.
d. Kappiyam-deti : berdana sesuatu yang pantas / layak.
e. Vicceya-deti : berdana sesuatu dengan bijaksana.
f. Abhinham-deti : berdana sesuatu secara tetap / teratur.
g. Dadam cittam pasa-deti :
Berdana sesuatu dengan pikiran tenang, pikiran yang baik, dan tidak mengharap-kan pamrih yang dapat menimbulkan kegelisahan, apalagi jika hal yang kita ha-rapkan dengan dana kita itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
h. Datva attamano hoti :
Setelah berdana batin merasa tenang. Hal ini dapat terjadi bila kita berdana de-ngan benar-benar tanpa pamrih dan melihat orang yang menerima dana kita itu berbahagia sehingga kita pun ikut berbahagia.
3) Berdana kepada orang yang telah meninggal
4) Kathina Dana
6. Pahala berdana
1) Dalam kehidupan sekarang
a. Dengan berdana berarti kita telah melaksanakan suatu cara untuk mengurangi si-fat Lobha yang ada dalam diri kita.
b. Dengan berdana berarti kita berlatih ‘melepaskan’ sesuatu milik kita dengan wa-jar, sehingga jika pada suatu saat nanti kita harus atau terpaksa melepaskan sua-tu milik kita sangat kita cintai, maka kita dapat melepaskannya dengan wajar.
c. Dengan berdana berarti kita melatih diri kita agar tidak terlalu melekat pada se-suatu.
d. Dengan berdana maka kita akan disenangi dan mempunyai banyak teman yang kelak dapat menolong di saat kita sedang susah.
2) Dalam kehidupan yang akan datang
a. Dilahirkan sebagai anak dari keluarga yang kaya raya (bila terlahir sebagai manu-sia).
b. Sesudah kita berdana, khususnya kepada bhikkhu Savgha, kita akan mendapat berkah atas perbuatan baik kita seperti yang disebutkan dalam Anumodana Ga-tha, di mana dana akan dapat memberikan manfaat yaitu ‘ayu vanno sukham ba-lam’ yang artinya mendapat berkah ‘usia panjang, wajah cantik / tampan, baha-gia, dan kuat. Semoga dana yang kita berikan memberikan berkah :
- Ayuvaddhako - usia bertambah
- Dhanavaddhako - kekayaan bertambah
- Sirivaddhako - kemakmuran bertambah
- Yasavaddhako - kemasyuran bertambah
- Balavaddhako - kekuatan bertambah
- Vannavaddhako - kecantikan / ketampanan bertambah
- Hotu sabbada - semoga selalu demikian (selalu bertambah)
3) Pahala yang setimpal
Dalam Manapadayi Sutta, Sang Buddha bersabda : “Mereka yang berdana :
* sesuatu yang disenangi - niscaya akan memperoleh sesuatu yang disenangi
* sesuatu yang terunggul - niscaya akan memperoleh sesuatu yang terunggul
* sesuatu yang terbaik - niscaya akan memperoleh sesuatu yang terbaik
* sesuatu yang mulia - niscaya akan memperoleh sesuatu yang mulia”.
Dapatlah dinyatakan bahwa dana senantiasa memberikan pahala yang setimpal ke-pada pelakunya. Kata ‘setimpal’ di sini bukan berarti orang yang berdana sesendok nasi lalu akan memperoleh pahala sesendok nasi yang sama karena banyak faktor lain yang menentukan pahala tersebut misalnya pengertian benar, keyakinan yang mantap, kehendak yang tulus, keikhlasan, dan sebagainya.



7. Masalah-masalah dalam berdana
1) Nilai kedermawanan
2) Alasan orang mau melaksanakan dana
a. Alasan karena pengaruh dari luar
- Karena tertarik melihat orang lain berdana , lalu ia ikut berdana
- Karena malu jika orang lain berdana tetapi dia tidak berdana
- Karena orang yang akan menerima dana adalah orang yang dia senangi
- Karena ada orang yang menyuruhnya berdana
- Karena kewajiban yang ditentukan
- Karena ingin memamerkan kekayaan dan kedermawanannya di lingkungan-nya.
b. Alasan yang bersifat kejiwaan
- Karena ia merasa iba melihat penderitaan orang (makhluk) lain
- Karena memang ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang masih menderita
- Karena ingin berbuat kebajikan terhadap sesama manusia atau kepada makh-luk lain dengan tanpa pamrih
- Karena ingin mempraktekkan ajaran Sang Buddha khususnya ajaran menge-nai ‘melepas’ dan ‘tidak melekat’
- Karena ingin menanam benih kamma yang baik supaya mempunyai buah yang baik pula
3) Alasan orang tidak mau berdana
a. Alasan materi
b. Alasan non materi
- Karena hatinya sedang susah
- Karena kikir dan serakah
- Karena orang yang akan menerima dana adalah orang yang dia benci
- Karena ia berpendapat bahwa berdana itu tidak ada manfaatnya
4) Masalah tujuan orang berdana
a. Tujuan yang bersifat pendorong
- Agar si penerima dana dapat berbahagia
- Agar bila buah kammanya masak, maka buah kamma yang baiklah yang akan ia terima nanti
- Agar sanak keluarganya yang telah meninggal dapat turut merasa bahagia ka-rena dana yang telah dia lakukan itu
- Agar dalam kehidupan sekarang ia dapat mengurangi sifat serakah (Lobha) yang ada dalam dirinya
b. Tujuan yang bersifat pamrih
- Agar ia menjadi orang yang terkenal kedermawanannya
- Agar orang lain menjadi hormat padanya
- Agar ia mendapatkan sesuatu dari orang (pihak) yang telah ia bantu itu
- Agar martabat dan harga dirinya menjadi naik dan lebih baik lagi
- Agar dengan demikian banyak orang yang mau menjadi pengikutnya
8. Kesimpulan
1) Berdana artinya memberi dengan ikhlas, baik yang berupa harta benda, tenaga, maupun jiwa raga demi kepentingan masyarakat dan kesejahteraan semua makhluk
2) Terdapat bermacam-macam dana yang pembagiannya ditentukan berdasarkan ben-tuknya, pengorbanannya, dan lain sebagainya
3) Dalam berdana ada hal-hal tertentu yang harus kita perhatikan, mulai dari jenis ba-rang yang dapat didanakan, orang yang berhak menerima dana, sampai pada kea-daan batin ketika akan berdana, pada saat berdana, dan setelah berdana
4) Di antara sekian banyak jenis dana, Dhammadana adalah yang paling bernilai
5) Adapun Sangha adalah tempat berdana yang paling baik
6) Nilai suatu dana, tidak ditentukan hanya oleh besar atau kecilnya dana itu, tetapi ju-ga ditentukan oleh ketulusan hati orang yang berdana, dan sebagainya
7) Siapapun orangnya, sekalipun ia miskin, tetap bisa berdana, sebab bentuk dana itu tidak terbatas
9. Saran
1) Pada saat sekarang ini masih banyak umat Buddha yang belum mengerti tentang ajaran agamanya. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita semua yang sudah ‘mengerti’ ajaran untuk menolong mereka melalui Dhammadana
2) Sebaiknya kalau kita hendak berdana, kita perhatikan dulu beberapa hal yang akan menunjang dana kita itu, sehingga menjadi dana yang benar-benar bernilai dan me-nimbulkan buah kamma yang baik; tetapi hal ini jangan disalahartikan untuk semata-mata mencari pahala yang besar
3) Janganlah kita terpaku pada dana yang berbentuk materi saja, tetapi berdanalah ju-ga dengan dana yang berupa bentuk lain, misalnya dengan memberikan nasehat atau ajaran, dengan memaafkan, denganmembantu meringankan pekerjaan, dan sebagainya. Juga seandainya bersedia, tentu akan lebih mulia lagi kalau kita mau menjadi seorang donor dengan mendanakan bagian dari tubuh kita misalnya donor darah, kornea mata, ginjal, dan bagian dari tubuh kita yang lain
4) Sebaiknya kita berdana sesuai dengan kemampuan yang kita miliki dan berdanalah dengan ikhlas dan bijaksana

____________________

Tidak ada komentar: