Senin, 25 Februari 2008

Aganna Sutta 5

17. Vasettha, apa yang pada waktu itu dipandang tidak sopan (adhammasammata), sekarang dipandang sopan (dhamma-sammata). Pada waktu itu,mahluk-mahluk yang melakukan hubungan kelamin tidak diijinkan memasukidesa atau kota selama satu bulan penuh atau dua bulan. Dan pada waktuitu, oleh karena mahluk cepat sekali mencela perbuatan yang tidaksopan tersebut maka mereka mulai membuat rumah-rumah hanya untukmenyembunyikan perbuatan tidak sopan itu. Vasettha, kemudian timbullah pikiran semacam ini dalam diri sebagianmahluk yang berwatak pemalas: "Mengapa aku harus melelahkan dirikudengan mengambil padi pada sore hari untuk makan malam, dan mengambilpadi pada pagi hari untuk makan siang ? Bukankah sebaiknya akumengambil padi yang cukup untuk makan malam dan makan siang sekaligus?" Maka, setelah pergi, ia mengumpulkan padi yang cukup untuk dua kalimakan. Ketika mahluk-mahluk lain datang kepadanya dan berkata : "Sahabat yangbaik, marilah kita pergi mengumpulkan padi" ia berkata : Tidak perlu,sahabat yang baik; aku telah mengambil padi untuk makan malam dansiang." Selanjutnya sebagian mahluk lain datang dan berkata kepadanya: "Sahabat yang baik, marilah kita pergi mengumpulkan padi"; iaberkata: "Tidak perlu, sahabat yang baik, aku telah mengambil padiuntuk dua hari." Demikianlah, dalam cara yang sama mereka menyimpanpadi yang cukup untuk empat hari dan selanjutnya untuk delapan hari. Vasettha, sejak itu mahluk-mahluk tersebut mulai makan padi yangdisimpan. Dedak mulai menutupi butir-butir padi yang dan butir-butirpadi dibungkus sekam. Padi yang telah dituai atau potongan-potonganbatangnya tidak tumbuh kembali, sehingga terjadi masa menunggu. Danbatang-batang padi mulai tumbuh serumpun. 18. Vasettha, kemudian mahluk-mahluk itu berkumpul bersama dan meratapdengan berkata : "Kebiasaan buruk telah muncul di kalangan kita.Dahulu kita hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran,memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa dan hidupdalam kemegahan. Kita hidup secara demikian dalam masa yang lamasekali. Cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, muncullah bagikita sari tanah dari dalam air, yang memiliki warna, bau dan rasa.Kita mulai membuat sari tanah itu menjadi gumpalan dan menikmatinya.Setelah kita berbuat demikian, maka cahaya tubuh kita lenyap. Ketikacahaya tersebut lenyap, maka matahari, bulan, bintang-bintang dankonstelasi-konstelasi mulai nampak; siang dan malam, bulan danpertengahan bulan, musim-musim dan tahun-tahun pun nampak. Kitamenikmati sari tanah tersebut, memakannya, hidup dengannya, dan halini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Tetapi sejakkelakuan buruk dan kebiasaan-kebiasaan tidak sopan menjadi umum dikalangan kita, lalu muncullah tumbuh-tumbuhan dari tanah(bhumipappatiko), yang memiliki warna, bau dan rasa. Kita mulaimenikmatinya, memakannya, hidup dengannya, dan halini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Tetapi sejakkelakuan buruk dan kebiasaan-kebiasaan tidak sopan menjadi umum dikalangan kita, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu lenyap. Ketikatumbuhan yang muncul dari tanah itu telah lenyap, lalu muncullahtumbuhan menjalar, yang memiliki warna, bau dan rasa. Kita mulaimenikmatinya, memakannya dan hidup dengannya, dan hal ini berlangsungdemikian dalam masa yang lama sekali. Tetapi sejak kelakuan buruk dankebiasaan-kebiasaan tidak sopan menjadi umum di kalangan kita, makatumbuhan menjalar itu lenyap. Ketika tumbuhan menjalar telah lenyap,lalu muncullah padi yang masak di alam terbuka, tanpa dedak dan sekam;harum dengan butir-butir yang bersih. Bilamana setiap malam kitamemetik dan mengambilnya untuk makan siang, maka pada sore hari paditersebut telah tumbuh dan masak kembali, demikian terus-menerus padiitu muncul. Kita menikmati padi ini, memakannya, hidup dengannya; danhal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Tetapi sejakkelakuan buruk dan kebiasaan-kebiasaan tidak sopan menjadi umum dikalangan kita, maka dedak telah menutupi butir padi yang bersih dansekam juga telah membungkus butir-butir padi tersebut. Dan bilamanakita telah memetiknya, padi itu tidak langsung tumbuh kembali,sehingga terjadilahmasa menunggu, dan batang-batang padi mulai tumbuh berumpun. Karenaitu, sekarang ini marilah kita membagi ladang-ladang padi denganmembuat batas-batasnya." Demikianlah mereka membagi ladang-ladang padi dan membuat batas disekeliling ladang bagian mereka masing-masing. 19. Kemudian, Vasettha, sebagian mahluk yang memiliki pembawaan sifatserakah (lolajatiko), yang sedang menjaga ladang bagiannya sendiri,lalu mencuri padi dari ladang orang lain dan memakannya. Merekamenangkap dan memegangnya erat-erat, dan berkata : "Sahabat yang baik,sesungguhnya engkau dalam hal ini telah berbuat jahat. Sewaktu sedangmenjaga ladangmu sendiri, kau telah mencuri milik orang lain danmemakannya. Perhatikanlah baik-baik, jangan berbuat demikian lagi."Untuk kedua kalinya ia berbuat demikian dan juga untuk ketiga kalinya.Dan kembali mereka menangkapnya dan menasehatinya : Sebagian darimereka memukulnya dengan tangan, sebagian melemparinya denganbongkahan tanah dan sebagian memukulnya dengan tongkat. Vasettha, demikianlah awal munculnya perbuatan mencuri; danpemeriksaan, kebohongan dan hukuman pun menjadi dikenal.

Tidak ada komentar: