Senin, 25 Februari 2008

BHAVANA

XVIII. BHAVANA

I. PENDAHULUAN
A. BELAJAR DHAMMA
1. Teori : Kitab Suci Tipitaka
2. Praktek : Jalan Mulia Berunsur Delapan (Sila, Samadhi, Panna)
3. Hasil Penembusan : Magga, Phala, Nibbana
B. GATI 5
1. Apaya Gati : karena melanggar Sila
2. Manussa Gati : karena melaksanakan Sila
3. Deva Gati : karena melaksanakan Sila
4. Brahma Gati : karena melaksanakan Sila + Samadhi (Samatha Bhavana)
5. Nibbana Gati : karena melaksanakan Sila + Samadhi (Vipassana Bhavana)
II. SAMADHI
A. PANDANGAN SALAH TERHADAP SAMADHI
1. Harus menyingkir dari kesibukan penghidupan sehari-hari
2. Untuk memperoleh kekuatan-kekuatan gaib
3. Bisa kemasukan ‘roh jahat’, dan sebagainya
B. PENGERTIAN SAMADHI YANG SESUNGGUHNYA (YANG BENAR)
Yaitu pemusatan pikiran pada obyek untuk menghilangkan atau menghentikan kekotoran batin (Kilesa)
C. FAEDAH SAMADHI
1. Contoh-contoh umum dapat dilihat dari buku ‘Bhavana’ yang disusun oleh Mettadewi, dan jelaskan alasannya mengapa bisa demikian.
2. Untuk melihat manusia (makhluk) secara keseluruhan sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak sebagai fraksi-fraksi yang pecah.
3. Dalam Buddha Dhamma dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ini ada hubungan satu dengan yang lain (saling tergantung). Jadi semua harus diketahui untuk men-cari apa sebabnya bila terjadi suatu kejanggalan. Hal ini ibarat seorang sopir de-ngan mesin mobilnya.
4. Seorang dokter ketika memberi resep, obat tersebut diberikan secara bertahap. Demikian pula Dhamma, diberikan Sila, Samadhi, dan Panna juga secara berta-hap.
5. Proses kerja batin dan jasmani dalam diri manusia pada umumnya yaitu sebagai berikut:
- selalu sibuk
proses TINGKAH - bingung
LAKU - banyak masalah
rangsangan INDIVIDU perasaan, keinginan YANG - kurang percaya diri
kemelekatan KELUAR - takut, dan lain-lain

UMPAN BALIK

Untuk ‘melihat’ ini harus latihan Sati dan Konsentrasi!

D. PETUNJUK AWAL MELAKSANAKAN SAMADHI
1. Tempat
2. Waktu
3. Posisi
4. Petunjuk singkat lainnya:
a. Nasehat dari para guru meditasi
b. Membaca Paritta
c. Memahami prinsip ‘diikatnya’ pikiran pada obyek



E. PEMBAGIAN SAMADHI BERKENAAN DENGAN TUJUANNYA
1. SAMATHA BHAVANA
a. Obyek
Obyeknya ada 40 macam, yaitu:
1) 10 wujud benda
- perwujudan tanah
- perwujudan air
- perwujudan api
- perwujudan angin/udara
- perwujudan warna biru laut
- perwujudan warna kuning
- perwujudan warna merah
- perwujudan warna putih
- perwujudan cahaya
- perwujudan ruangan terbatas
2) 10 wujud kekotoran
- perwujudan suatu mayat membengkak
- perwujudan suatu mayat dengan warna muka kebiru-biruan
- perwujudan suatu mayat yang bernanah
- perwujudan suatu mayat yang terbelah di tengahnya
- perwujudan suatu mayat yang digerogoti binatang, dan lain-lain
- perwujudan suatu mayat yang telah hancur lebur
- perwujudan suatu mayat yang busuk dan hancur
- perwujudan suatu mayat yang berdarah
- perwujudan suatu mayat yang penuh dengan belatung
- perwujudan suatu tengkorak
3) 10 perenungan
- perenungan terhadap sifat-sifat/kualitas Sang Buddha
- perenungan terhadap sifat-sifat/kualitas Dhamma
- perenungan terhadap sifat-sifat/kualitas Sangha
- perenungan terhadap Sila yang dilaksanakan
- perenungan terhadap dana yang telah diberikan
- perenungan terhadap jasa-jasa yang dapat mengakibatkan terlahir di alam dewa
- perenungan terhadap kematian yang akan dialami
- perenungan terhadap kekotoran jasmani
- perenungan terhadap keluar masuknya nafas
- perenungan terhadap Nibbana yang terbebas dari kekotoran batin dan derita.
4) 4 keadaan tidak terbatas
- cinta kasih yang universal, tanpa pamrih
- belas kasihan
- simpati
- keseimbangan batin
5) 4 arupa
- obyek ruangan yang sudah keluar dari perwujudan
- obyek kesadaran yang tanpa batas
- obyek kekosongan
- obyek bukan pencerapan pun bukan tidak pencerapan
6) 1 perenungan terhadap makanan
perenungan terhadap makanan yang menjijikkan, yaitu merenungkan bah-wa makanan adalah barang yang menjijikkan bila telah berada dalam perut.
7) 1 analisa terhadap unsur jasmani
analisa terhadap keempat unsur, yaitu merenungkan unsur tanah, air, pa-nas, dan udara yang berada dalam jasmani kita.

b. Carita (perilaku)
1) Jenis-jenis Carita
- Raga Carita :
Orang yang mempunyai Lobha (keserakahan), melaksanakan sesuatu ber-dasarkan Lobha dan condong kepada keindahan, kecantikan, dsb.
- Dosa Carita :
Orang yang mempunyai Dosa (kebencian), melaksanakan sesuatu berda-sarkan kebencian dan condong ke arah panas hati, suka marah, suka jengkel, suka iri hati, dsb.
- Moha Carita :
Orang yang mempunyai kegelapan batin, melaksanakan sesuatu berda-sarkan kegelapan batin dan condong ke arah kelemahan batin, suka bingung, suka ragu-ragu, suka khawatir, dsb.
- Saddha Carita :
Orang yang mempunyai keyakinan, melaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinan dan condong ke arah rendah hati, dsb.
- Buddhi (Nana) Carita :
Orang yang mempunyai pengetahuan Dhamma, melaksanakan sesuatu berdasarkan sifat hati-hati dan condong ke arah perenungan terhadap tiga corak umum (Tilakkhana) dan meditasi.
- Vitakka Carita
Orang yang mempunyai banyak pikiran, melaksanakan sesuatu berdasar-kan tergesa-gesa dan condong ke arah kegugupan, kekhawatiran, dan ke-ragu-raguan.
2) Hubungan Carita dengan obyek meditasi
- Raga Carita : 10 Asubha + 1 Kayagatasati
- Dosa Carita : 4 Appamabba + 4 Kasina warna (biru laut, kuning, merah, putih)
- Moha Carita : 1 Anapanasati
- Saddha Carita : 6 Anussati (Buddha, Dhamma, Savgha, Sila, Caga, Devata)
- Buddhi Carita : 2 Anussati (Marana , Upasama) + 1 Perenungan terhadap makanan + 1 Analisa terhadap keempat unsur
- Vitakka Carita : 1 Anapanasati
3) Obyek yang dapat digunakan oleh semua orang tanpa melihat Caritanya
- 6 Kasina (Pathavi, Apo, Tejo, Vayo, Aloka, Akasa)
- 4 Arupa
c. Proses tahapan
1) Parikamma (Pendahuluan)
- Parikamma Nimitta
- Uggaha Nimitta
2) Upacara (Penghampiran)
- Patibhaga Nimitta
3) Appana (Mencerap obyek, terkonsentrasi dengan kuat)
- Muncul faktor-faktor Jhana (Vitakka, Vicara, Piti, Sukha, Ekaggata)
d. Penghalang
1) 5 Nivarana
- nafsu-nafsu kesenangan indera
- keinginan jahat
- kemalasan dan kelambanan/kelelahan
- kegelisahan dan kekhawatiran
- keragu-raguan


2) 10 Palibodha
- tempat tinggal
- pembantu dan orang yang bertanggungjawab
- keuntungan
- murid dan teman
- pekerjaan
- perjalanan
- orang tua, keluarga, dan saudara
- penyakit
- pelajaran
- kekuatan gaib
e. Hasil
1) Jhana
2) Abhibba

2. VIPASSANA BHAVANA
a. Obyek
Nama (batin) dan Rupa (jasmani) yang dicengkeram Tilakkhana.
Yaitu memperhatikan gerak-gerik Nama dan Rupa terus menerus sehingga da-pat melihat dengan nyata bahwa Nama dan Rupa itu dicengkeram oleh Anicca (ketidakkekalan), Dukkha (ketidakpuasan), dan Anatta (ketanpadirian).
b. 4 Satipatthana
1) Kayanupassana adalah Rupa Khandha
2) Vedananupassana adalah Vedana Khandha
3) Cittanupassana adalah Vibbana Khandha
4) Dhammanupassana adalah Pabca Khandha
c. Penghalang
1) 10 Vipassanupakilesa
- Obhasa (sinar yang gemerlapan)
- Piti (kegiuran yang nyaman)
- Passadi (ketenangan batin)
- Sukha (kebahagiaan)
- Saddha (keyakinan)
- Paggaha (usaha yang kuat)
- Upatthana (ingatan yang terang)
- Nana (pengetahuan)
- Upekkha (keseimbangan batin)
- Nikanti (kepuasan)
2) 4 Vipallasa Dhamma (kekhayalan/kepalsuan/kekeliruan)
- Subha Vipallasa
Kekeliruan dari pencerapan, pikiran, dan pandangan, menganggap sesua-tu yang tidak cantik sebagai cantik.
Dibasmi dengan melaksanakan Kayanupassana Satipatthana.
- Sukha Vipallasa
Kekeliruan dari pencerapan, pikiran, dan pandangan, menganggap sesua-tu yang derita sebagai bahagia.
Dibasmi dengan melaksanakan Vedananupassana Satipatthana.
- Nicca Vipallasa
Kekeliruan dari pencerapan, pikiran, dan pandangan, menganggap sesua-tu yang tidak kekal sebagai kekal.
Dibasmi dengan melaksanakan Cittanupassana Satipatthana.
- Atta Vipallasa
Kekeliruan dari pencerapan, pikiran, dan pandangan, menganggap sesua-tu yang tanpa aku sebagai aku.
Dibasmi dengan melaksanakan Dhammanupassana Satipatthana.
d. Hasil
16 Nana (pengetahuan batin)

3. SKEMA BHAVANA


Vipassana Samatha












Upacara












Parikamma

1 komentar:

SIWA BUDDHA mengatakan...

Namo Buddhaya...,
Dear Mas Ali...,
Salam Hormat untuk Anda... ,

Sungguh suatu kehormatan bagi saya bisa berkenalan dengan anda ;)

Membaca isi blog ini, saya mendapat banyak pengetahuan mengenai agama Buddha, dan itu bermanfaat buat saya khususnya sebagai seorang ummat Buddha.

Terimakasih sudah sudi mampir di blog saya.

Salam persahabatan dari saya... ,

Mettacitena,
Sukhi attanam Pariharantu ;)